Selamat Datang

Kamis, 02 September 2010

ROMADHON BULAN JIHAD AKBAR


Bulan Ramadhon adalah bulan yang dimulyakan Allah SWT, di dalamnya ada kewajiban khusus dan sangat berat. Karenanya yang disru oleh Alah SWT dalam alqur’an suroh al-baqoroh ayat 185 adalah orang-orang yang beriman. Kewajiban khusus dan sangat berat itu adalah saum (menahan dan melawan segala macam kehendak hawanafsu dengan baik, benar dan sungguh-sungguh). Kesungguhan yang di tuntut melaksanakan ibadah di dalam bulan ramadan adalah kesungguhan yang melampaui tindakan kesungguhan yang kita lakukan dalam melaksanakan ibadah-ibadah di luar bulan ramadhan, baik itu ibadah mahdhah maupun gairu mahdhah.

Kerenanya kalo kita perhatikan sejarah, maka akan kita jupai sejulah peristiwa besar di bulan ramadhan, peristiwa peristiwa besar itu adalah merupakan prestasi personal dan komunal. Perngorbanan individu yang terintegralisasi oleh visi profetik yaitu intisyarul islam fil alam. Peristiwa-peristiwa besar itu adalah
gazwul badr kubro, Pertempuran pertama dalam sejarah Islam adalah perang Badar kubra. Perang ini menjadi garis pemisah antara era penghinaan dan kelemahan dan awal era kebangkitan dan kekuatan Islam. Dan hal ini menjadi titik balik dalam penyebaran seruan Rasulullah SAW. Meski sebelumnya telah terjadi peperangan-perangan kecil di kalangan kaum muslimin.

Dalam perang Badar, Rasulullah SAW mengangkat tangannya ke langit dan mulai meminta kepada Allah hingga mantel yang tersangkut dibahunya terjatuh. Permohonan Nabi kepada Allah adalah :
“Ya Allah, penuhilah bagiku apa yang engkau janjikan kepadaku. Ya Allah, sesungguhnya aku mengingatkan-Mu akan sunpah dan janji bantuan-Mu”

Ketika pertempuran makin berkobar dan akhirnya mencapai puncaknya maka Rasulullah makin mempertegas Do’anya:
“ya Allah jika pasukan ini hancur pada hari ini, tentu engkau tidak akan di sembah lagi, ya Allah, kecuali jika memang Engkau menghendaki tidak mau lagi disembah utuk selama-lamanya.”

Beliau mengulangi ini begitu medalam, hingga tampa Beliau sadari mantel beliua jatuh sampai Abu Bakar RA, datang ke tendanya dan menghentikannya, mengambil mantel dan mengenakan kembali ke pundak Rasulullah.

Lalu Allah SWT mewahyukan kepada para malaikat:
Sesungguhnya Aku bersama kalian, maka teguhkanlah pendirian orang-orang telah beriman. Kelak akan aku jatuhkan rasa ketakutan kedalam hati orang-orang kafir.”(al-anfal: 12)

Lalu Allah SWT mewahyukan kepada Rasulullah SAW:
“sesungguhnya aku akan menurunkan bala bantuan kepada kalian dengan seribu malaikat yang datan berturut.” Al-anfal: 9)

Kemudian Rasululah berkata pada Abu Bakar, bergembiralah wahai Abu Bakar inilah jibril yang datang di atas gulungan-gulungan debu. Lalu rasul keluar dari tenda mengambil baju besinya dan membacakan Ayat:
“golongan ini pasti akan dikalahkan dan mereka aka mundur kebelakang.”(al-imron:17)
Pertempuran kedua pada bulan ini adalah futuhat Mekkah. Ini merupakan pertempuran yang paling penting dalam kehidupan Rasulullah SAW. Mekkah adalah pusat politik dan budaya di Semenanjung Arab yang membuatnya menjadi strategis.

Mekkah ditaklukkan setelah delapan tahun hijrah ke Madinah, yang menjadi titik balik untuk seluruh Semenanjung Arab. Hasil dari penaklukkan ini tidak terjadi lama. Tahun berikutnya, utusan dengan keinginan menerima Islam ditarik dari seluruh wilayah Arab.

Penaklukkan Mekkah menandai bahwa periode waktu kita dapat mengatakan bahwa Islam tidak lagi menjadi sesuatu yang baru dalam kehidupan bangsa Arab, dan mulai memainkan peran utama dalam kehidupan seluruh Semenanjung Arab, karena ideologi penyembahan berhala telah benar-benar dikalahkan.
Dan basih banyak lagi Sejarah Islam penuh dengan contoh-contoh lain dari pertempuran besar di bulan Ramadhan.

Dari beberapa peristiwa besar yang terjadi di bulan Ramadhan, haruslah kita dapat membuat perimbangan kisah mengenai jihad di bulan Ramadhan dari dua sisi :
Pertama, dalam pikiran banyak umat Islam, Ramadhan tidak terkait dengan prestasi besar, aktivitas luar biasa dan antusiasme. Hal ini lebih dirasakan sebagai bulan kemalasan, pengangguran dan sering tidur. Tidak diragukan lagi, ini adalah gagasan palsu mengenai Ramadhan. Diperlukan perubahan konsep baru menjadi ide yang tepat dan mendorong umat Islam untuk menjadi aktif selama bulan Ramadhan dan pada waktu lain.

Kedua, konsep jihad ditafsirkan secara luas. Ini mencakup banyak kegiatan, bertempur mengangkat senjata melawan kaum kuffar adalah jihad fi sabilillah, mengirimkan bantuan dana, obat-obatan,dll adalah jihad bil mal, jihad melawan hawa nafsu, dll.


Jika kita coba merenungi esensi syari’at syiamu ramadhan, lalu kita praktekkan, maka kita akan memdapati kesimpulan bahwa menahan hawa nafsu yang menjadi tuntutan ideal syiamu ramadhan sangatlah sulit apa lagi hidup dizaman yang disesaki oleh syahwat, baik itu syahwat birahi, kekuasaan, dll.

Itulah barangkali sebabnya kenapa ketika pulah dari perang badar Rasulullah bersabda bahwa setelah ini kta akan menghadapi pertempuran yang lebih besar lagi yaitu syiamu ramadhan (puasa menahan diri sengan baik, benar dan sungguh dari segala macam pengaruh hawa nafsu).

Rasulullah bersabda:
“Qammin shaa-imin laysalahu min shiyamihi illal ju’u wal ‘athas.”
Banyak orang yang puasa, tetapi tidak mencapai esensinya, melainkan hanya lapar dan haus.

Dari segi hukum ia mungkin berpuasa, tetapi bukan itu yang dimaksudkan oleh Allah. Maksud dari puasa adalah kendalikan diri, hiasi diri. Itulah esensi dari puasa.

Karena,
Inna nafsan la ammaratan bissu’
Sesingguhnya nafsu dapat menjerumuskan kejurang kenistaan

Allahi’alam bishshawab.

Di presentasikan di kajian Ramadhan LDK IUN MMI Malang
Pada hari Kamis tgl, 26-Juli 2010 M.

Disusun oleh:
Usman Aadhim HS
Cp. 0856-555-464-37

Rujukan:
Prof. DR. M. Quraish Shihab, MA, Studi Ilmu Alqur’an
DR. Syafiurrahman Al-Mubarakfuri, Terjemahan Kitab Shiroh Nabawiyah
Al-munawwir, Kamus Bahasa Arab
Kitab terjemah shahih Muslim

0 komentar:

Template by - Abdul Munir - 2008